Kamis, 08 Maret 2012

Trik Agar Gaji Tak Selalu Habis

Trik Agar Gaji Tak Selalu HabisGhiboo.com - Bingung gaji bulanan seringkali habis tak bersisa, bahkan masih pertengahan bulan kita sudah teriak gaji habis. Anda mungkin berdalih kalau semuanya serba mahal dan gaji tidak cukup untuk membiayai pengeluaran bulanan.
Eits tunggu dulu, jangan-jangan semua itu karena Anda kurang baik dalam mengelola keuangan Anda dan bisa jadi juga dipengaruhi gaya hidup Anda yang boros. Padahal, kalau Anda ingat sebelumnya gaji Anda lebih kecil dari sekarang toh cukup-cukup saja.
Agar kebiasaan ini tidak terus menerus dan merugikan Anda, berikut ada beberapa tips untuk mengelola gaji Anda:

Nabung dulu, jangan tunggu sisanya
Kebanyakan orang menabung ketika sisa gaji hampir habis, ini pemikiran yang salah. Mulailah sekarang menyisihkan gaji Anda sesuai kemampuan untuk ditabung. Anda bisa buka rekening baru tanpa menggunakan ATM atau ikut program tabungan rencana yang ada di hampir setiap bank.

Budgeting adalah keharusan
Tiap awal bulan kamu harus membuat budgeting yang rapi agar pengeluaranmu bisa terkontrol. Pisahkan kewajiban seperti misalnya hutang dan cicilan. Untuk asuransi dan tabungan juga harus ada porsinya tersendiri

Disiplin dalam perencanaan keuangan
Jika kamu sudah merencanakan keuangan maka kamu harus berdisiplin. Jika jatah untuk bersenang-senang sudah habis jangan memaksakan diri mengambil porsi dari pos pengeluaran lain.

Belanja sesuai kemampuan
Berbelanjalah sesuai uang yang Anda punya bulan ini, bukan berdasarkan seberapa uang atau bonus yang akan Anda dapat di kemudian hari. Ingat, jangan mengeluarkan uang untuk keperluan tidak penting dan berharap akan mendapatkan uang ekstra setelahnya.

Batasi penggunaan kartu kredit
Jangan memiliki lebih dari dua kartu kredit di dalam dompet jika Anda tidak bisa mengontrol penggunaannya. Gunakan kartu kredit secara bijaksana agar Anda tidak terbebani saat membayarnya. Tuntaskan semua pembayaran kartu kredit dan utang lainnya, segera setelah gaji Anda masuk.

Jangan remehkan uang receh
Anda tentunya sering menerima kembalian dari swalayan atau sehabis makan di restoran. Coba deh untuk menyimpannya di dompet khusus, uang receh ini bisa Anda gunakan untuk membayar parkir, membeli cemilan atau bisa juga digunakan untuk membeli kebutuhan kecil tak terduga.

Buat dana cadangan
Dana cadangan ini penting banget lho untuk mengantisipasi kebutuhan tak terduga misalnya seperti kondangan, membeli hadiah atau sekedar mengganti ban mobil yang sudah rusak.

Investasi
Investasikan gaji Anda dengan mengikuti asuransi, bermain reksadana atau mendepositokan uang yang bisa ditarik sesuai persetujuan. Dengan cara ini sama saja seperti Anda menabung disiplin.

Nah sekarang udah tau kan cara mengelola gaji, coba dipraktekkan ya dan semoga berhasil

Selasa, 28 Februari 2012

Senin, 20/02/2012 07:09 WIB
8 Target Finansial Memasuki Usia 30 
Angga Aliya - detikFinance

Jakarta - Setelah sekian lama bekerja, Anda pun akhirnya memasuki usia 30 tahun. Mungkin sebagian dari anda berpikir, apa yang sudah saya capai setelah bekerja sekian lama?

Biasanya, banyak orang melakukan banyak kesalahan dalam situasi finansialnya di awal umur 20-an tahun. Apalagi yang baru bekerja dan punya uang sendiri, ditambah dengan gairah masa muda yang jarang berpikir panjang.

Maka dari itu, mendekati umur kepala tiga, jangan sampai kesalahan itu terulang lagi. Berikut ini, delapan hal yang sebaiknya anda lakukan sebelum meninggalkan umur kepala dua, seperti dikutip Financial Highway, Senin (20/2/2012).

1. Lunasi semua utang, kecuali cicilan rumah

Yang paling penting adalah melunasi seluruh tagihan kartu kredit. Jika belum, sekaranglah saat yang tepat untuk memulainya. Jangan sampai anda meninggalkan masa muda dengan utang kartu kredit yang menumpuk.

Lunasi juga utang-utang lain, kecuali utang rumah yang biasanya masih membutuhkan waktu cukup lama sampai benar-benar lunas. Begitu anda selesai, masa-masa awal di umur 30 bisa anda konsentrasikan untuk tabungan masa depan anak dan keluarga, sambil terus membereskan cicilan rumah.

2. Lindungi harta anda

Tinjau kembali polis asuransi anda, pastikan rumah, kendaraan dan kesehatan bisa ditanggung oleh perusahaan asuransi. Cari juga cara untuk mendapatkan uang dari asuransi, tapi jangan sampai menggangu perlindungan anda. Pikirkan kerugian seperti apa yang bisa anda derita tetapi tidak ditutupi oleh perusahaan asuransi.

3. Cek asuransi jiwa anda

Setelah anda cukup mapan, serta akan atau sudah berkeluarga, anda harus bisa menjamin keluarga anda bisa mendapatkan sesuatu jika hal terburuk menimpa anda. Cari asuransi jiwa yang tepat, jangan sampai terjebak premi yang murah tapi hasil yang anda dapat tidak maksimal.

4. Bikin surat warisan

Bukannya anda sudah bersiap-siap untuk mati muda, tapi baik itu anda sudah berkeluarga atau tidak, sebaiknya anda mempersiapkan diri sehingga jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, harta dan investasi anda tidak akan jatuh ke tangan yang salah.

Pastikan surat wasiat atau akses untuk membuka surat ini diketahui dengan baik oleh keluarga atau teman terpercaya anda. Buat juga salinannya untuk dipegang oleh satu atau dua anggota keluarga besar anda.

5. Memulai simpanan dana pensiun

Bagusnya, anda mulai mengumpulkan dana pensiun sejak awal umur 20an, tapi jika belum maka sebelum umur 30an untuk memulai. Jika punya pasangan, buka rekening untuk dana pensiun dia juga. Perhitungkan dana yang anda mampu untuk disetor per bulannya tanpa mengganggu biaya bulanan dan investasi. Rencanakan masa depan dengan serius.

6. Alokasikan aset anda dengan baik

Sekarang saat yang tepat untuk meninjau kembali portofolio anda, mulailah menempatkan aset-aset di instrumen investasi yang tepat. Rancang sebuah rencana yang cocok bagi jangka penjang, selalu lakukan diversifikasi portofolio demi mencegah kerugian tinggi.

Anda mungkin butuh bantuan profesional dalam hal ini, carilah penasihat keuangan yang tepat sehingga anda tidak salah arah. Anda sudah harus mulai aktif mengawasi portofolio setidaknya satu tahun dua kali supaya perkembangannya terpantau.

7. Mulai hidup sederhana
Tanpa melihat pemasukan yang anda dapat tiap bulan, ada bagusnya anda hidup sederhana dan berkecukupan, tanpa berfoya-foya dan menghambur-hamburkan uang. Tapi bukan berarti anda harus serba hemat tanpa menikmati kehidupan.

Sesekali anda bisa pergi liburan bersama keluarga tanpa harus mengeluarkan banyak uang dan berlebih-lebihan. alangkah lebih baik jika uang lebih tersebut ditabung untuk masa tua atau tabungan pendidikan anak. Jangan tergoda dengan gaya hidup saudara atau tetangga yang selalu terlihat mewah.

8. Pertajam keahlian anda

Jangan berhenti belajar dan pertajam skill yang anda miliki. Pelajari teknologi-teknologi baru dan tren industri terbaru. Jika anda memutuskan untuk sekolah lagi, pastikan sejalan dengan karir yang anda kejar sehingga setelah lulus anda tidak perlu memulai dari awal lagi.

Kesimpulan:

Awal 30-an adalah saat yang tepat untuk meningkatkan kondisi finansial anda. Belum terlambat unuk memulai dari awal, jika ternyata kondisi finansial anda masih berantakan sejak awal umur 20-an. Jika fondasi finansial anda sudah kuat, maka anda tinggal membangun sisanya.

Edukasi, Hilangkan Citra Agen Asuransi "Bandel"

Iwan Supriyatna - Okezone
Kamis, 16 Februari 2012 18:04 wib
Ilustrasi. Foto: Corbis
Ilustrasi. Foto: Corbis
JAKARTA - Citra yang melekat di masyarakat dalam mencari nasabah di industri asuransi saat ini terbilang sangat gencar. Namun ketika nasabah ingin mengajukan klaim, para agen terkadang bandel atau biasanya menghilang.

Menghadapi hal tersebut, Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) akan mengedukasi para agen sebelum mereka mencari nasabah. Adapun sebuah perusahaan asuransi yang melayani nasabahnya melalui agen, sebelumnya harus diedukasi terlebih dahulu mengenai pentingnya asuransi ke masyarakat.

"Edukasi ini untuk menghilangkan imej bahwa jangan ketika mencari premi saja gencar tapi pas nasabah mau klaim susah. Sehingga nantinya ketika nasabah akan melakukan klaim tidak mengalami kesulitan," kata Kepala Departemen Public Relation AAJI Mini Sumahandoyo, saat media gathering, di Plaza Office Tower, Thamrin, Jakarta, Kamis (16/2/2012).

Dia menambahkan, nasabah saat akan melakukan klaim diharapkan berhubungan langsung dengan agen yang berurusan dengan nasabah tersebut.

"Jadi kalau agen Anda enggak ada, bisa mengajukan ke agen yang masih satu tim dengan agen Anda," pungkasnya